“Kita tidak mendapatkan pengulangan tetapi kita mendapatkan kesempatan kedua.“
Jeffrey Dustin Frye
Setelah Pilwalkot Bandarlampung 2020, saya diajak kongtai (nongkrong santai) sambil “ngobrol kosong” menyambut euforia kepemimpinan pasangan yang baru terpilih kala itu. Hanya dua orang yang saya ingat, yakni aktivis dan politikus Rahmad Husein DC dan seorang calon tenaga ahli.
Entah yang penting ikut bunyi, saya sebagai penonton turut urun rembuk — lebih pas berharap — kepemimpinan kota ini kelak memprioritaskan tiga masalah yang kerap mengganggu tidur nyenyak 1.073.451 warganya, yakni sampah, hutan kota, dan drainase.
Rasanya, di usia 342 tahun lebih delapan bulan ini, Bandarlampung yang jadi kota jasa dan wisata tak pantas hutan kotanya tak terawat dan semakin tipis, tak indah dan higienis dengan sampah, dan drainase mampet dan pekat hingga jadi langganan banjir.
Alhamdulilah, Pandawara turun membersihkan sampah pesisir Teluk Lampung. Mereka mengatakan kota ini terkotor kedua di Indonesia. Bak drama kolosal satu babak, ramai-ramailah sesaat mengeroyok sampah di Pantai Sukaraja pada Juli 2023.
Alhamdullilah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) menyegel bekas Hutan Kota Wayhalim yang telah dikuasai dan ditimbun tinggi pengusaha besar mengabaikan amdal demi ambisi bisnis properti superbloknya pada Maret 2024.
Alhamdulilah, puncaknya, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meringankan langkahnya untuk menengok TPA Bakung dan langsung memberi hadiah akhir tahun berupa penyegelan dan “ancaman” pelanggaran terhadap UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Yang lebih alhamdullilah, hari ini, Kamis (9/1/2025), KPU Kota Bandarlampung menetapkan kembali secara resmi Eva Dwiana dan Deddy Amarullah jadi kepala daerah kembali untuk periode 2025-2030 di Hotel Emersia.
Sebanyak 264.740 pemilih dari 356.480 warga kota menginginkan kembali Eva-Deddy melanjutkan visi dan misinya menjadikan Bandarlampung sebagai kota metropolitan yang cantik. Kota jasa dan wisata idaman bagi UMKM.
Kesempatan kedua dan terakhir bagi Eva-Deddy buat memparipurnakan visi misinya bagi ibu kota Provinsi Lampung dan rakyat Kota Bandarlampung.
Ada pesan terkait kesempatan kedua dari Jeffrey Dustin Frye, mantan pemain bisbol profesional Amerika: Kita tidak mendapatkan pengulangan tetapi kita mendapatkan kesempatan kedua.
Alhamdullilah, insya Alloh SWT, Eva-Deddy mendapatkan kesempatan kedua mewujudkan visi mereka: Bandarlampung sehat, Cerdas, Beriman, Berbudaya, Nyama, Unggul Berdaya Saing Berbasis Ekonomi untuk Kemakmuran Rakyat.
Saya sih juga berusaha selalu alhamdullilah, katanya, dalam situasi apa pun, kita harus selalu bersyukur. Jika terjebak banjir atau lagi kekeringan, tak usah keluh-kesah, tinggal naik JPO Sigers Milenial sambil melihat viuw dan merasakan angin sepoi-sepoi dari Teluk Lampung.
Kurang tinggi, naik Menara Masjid Alfurgon, jangankan banjir, tsunami aja aman, ada liftnya lagi. Tapi, sudah karatan belum ya? Ya, sudahlah, alhamdullilah, Bandarlampung punya menara tinggi yang bisa lihat indahnya kota dari ketinggian.
Mohon izin, selamat mendapatkan amanah kembali Bunda Eva dan Pak Deddy. Alhamdullilah.