Rahmat Mirzani Djausal
Jihan Nurlela Chalim
Example 728x250
Parlemen

Budhi Condrowati Tanggapi Wacana Perubahan Mekanisme Pilkada

26
×

Budhi Condrowati Tanggapi Wacana Perubahan Mekanisme Pilkada

Sebarkan artikel ini
exspaper.com

BANDAR LAMPUNG, XPAPER – Wacana yang dilontarkan oleh Presiden Prabowo Subianto mengenai perubahan mekanisme pemilihan kepala daerah (Pilkada) dari sistem pemilihan langsung menjadi penentuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), mendapat berbagai respons.

Anggota DPRD Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan, Budhi Chondrowati, menyampaikan bahwa dirinya akan mengikuti arahan dari DPP PDI Perjuangan terkait sikap terhadap wacana ini. Namun, secara pribadi, ia berharap Pilkada tetap dilakukan melalui pemilihan langsung.

“Secara pribadi hati saya ingin Pilkada tetap dipilih oleh rakyat, karena ini adalah momen demokrasi. Tetapi kami akan mengikuti keputusan dari DPP,” ujarnya, saat dimintai keterangan di kantor DPRD Provinsi Lampung, Selasa (17/12/2024).

Chondrowati juga menilai bahwa perubahan mekanisme pemilihan kepala daerah memerlukan kajian yang lebih mendalam.

“Saat ini, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, baik jika kepala daerah dipilih oleh DPRD maupun oleh rakyat. Semua harus melalui pertimbangan yang matang,” tambahnya.

Di sisi lain, Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, menganggap bahwa wacana ini perlu dijadikan sebagai ruang diskusi yang terbuka untuk publik. Ia juga menggarisbawahi pentingnya melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, akademisi, dan pegiat pemilu, dalam kajian ini.

“Sebagai sebuah wacana, biarkan ini berkembang di masyarakat dan menjadi bahan diskusi yang komprehensif. Dari situ, kita bisa mencari sistem yang terbaik, apakah dengan pemilihan langsung, melalui DPRD, atau mungkin ada perbaikan dalam mekanisme pemilihan langsung,” terang Khoiriyah.

Ia juga menekankan bahwa Fraksi PKB akan mendengarkan aspirasi masyarakat terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

“Pada tahap ini, bukan soal setuju atau tidak setuju, tetapi yang lebih penting adalah mendalami kajian tentang wacana ini,” tegasnya.

Khoiriyah turut menyebutkan bahwa besarnya biaya politik dalam Pilkada menjadi salah satu faktor yang mendasari munculnya wacana perubahan mekanisme pemilihan.

“Biaya Pilkada yang sangat besar memang menjadi beban, baik bagi yang menang maupun yang kalah,” tuturnya