Di luar negeri, pejabat terindikasi korupsi pasti memilih mundur duluan, tapi di Konoha….
Prifko Yuhady – Sekjen BRIM-08
Budi Arie dikulitin oleh Cak Islah dalam podcast terbaru Dedy Corbuizer atas keterlibatannya dalam judol. Ane sedih juga, walaupun gak kaget dan termehek-mehek.
Kalau denger nama Budi, gimana juga ane harus hormat, karena tanpa nama Budi, mungkin ane sampe hari ini gak bisa membaca. Buku belajar membaca SD dulu, dari si Budi, Ampe ke bapaknya si Budi wajib disebutin, komplit dengan kakaknya Budi, yang namanya Arman sama Wati.
Budi Arie juga bukan nama asing bagi ane, paling tidak waktu 2014 saat awal Jokowi berkuasa, ane dihubungi salah satu pengurus Projo Jawa Barat..Teman ane ini meminta bantuan untuk membuat sebuah konsep surat semacam petisi yang ditujukan kepada Pak Jokowi yang akan ditandatangani oleh seluruh pengurus Projo, yang isinya menuntut agar presiden mengangkat Budi Arie sebagai salah satu Menteri di kabinet Pak Jokowi.
Tanpa pikir panjang lebar, karena kalau panjang kasian ibu dan kalau lebar kasian bapak, sebagai upaya membantu teman, surat tersebut kemudian ane buatkan, walaupun setelah itu ane sendiri gak faham bagaimana langkah selanjutnya yang dilakukan teman-teman Projo, sampai kemudian ane lihat di berita, Budi Arie diangkat sebagai salah satu Mentri.
Sampai saat ini, karier Budi Arie terus meningkat, atas upaya dia mepet sampai lecet Pak Jokowi. Kemudian di 2024, dia bisa dipercaya-lagi- sebagai Menteri dalam kabinet Pak Prabowo.
Ane sebetulnya sejak awal sudah yakin bahwa Budi Arie akan diangkat sebagai salah satu Menteri Pak Prabowo, karena kepribadian Pak Prabowo yang memahami sekali arti balas Budi ke si Budi.
Ini Budi kemudian terlibat skandal Judol, saat dia justru diberikan kewenangan penuh sebagai petugas yang memberantas Judol.
Semua BAP tersangka lainnya secara jelas menyebut nama Budi, bagaimana pertemuan dilakukan, jumlah persentase, walaupun Budi tetap saja membantah.
Di luar negeri, pejabat terindikasi korupsi pasti memilih mundur duluan, tapi di Konoha sebelum ketok palu hakim, ya tahan aja malu, ngapain mundur kecuali Presiden memberhentikan jadi Mentri. Sebelum diberhentiin, ya malu juga antepin aja..Kan lumayan sambil nunggu di reshufle, mungkin masih bisa dapet gaji mentri 1 bulan lagi.
Cerita Budi jika terbukti, maka episodenya tidak akan berhenti hanya di Budi, karena kalau Budi dikenakan pasal TPPU dan cukup alat bukti, maka aliran dana Budi wajib dilacak dan ditelusuri, siapa saja yang telah menikmati aliran dana judol tersebut, termasuk ke Projo.Dari sini, scene dramanya bisa menjadi liar dan tidak bisa ditebak ujung ceritanya.
Budi sebetulnya nasibnya sudah terbaca, tanpa perlu nanya Ama ahli ramal sekelas Mama Lauren atau Cak Islah bicara di Podcast Dedy Courbuzier sekalipun. Tapi Budi pasti gak mau masuk penjara sendirian, dia mulai bernyanyi merdu ngajakin si Wati, sama si Budi lainnya. Biar nanti dalem bui, Budi gak sendirian, paling gak kalau ramean bisa ada kawan diajak main gaplek, Remi atau main catur. Lumayan ngabisin waktu, ehh tau-tau nanti bisa dapet remisi lebaran,remisi idul adha, remisi tahun baru, remisi HUT Indonesia, potongan berkelakuan baik.
Maen gaplek belum kelar juga, tau-tau udah bisa keluar penjara. Tabungan masih banyak, keluar bisa buat partai atau relawan baru mendukung presiden yang baru lagi. Masih ada dana untuk kawin lagi.
Masalah kenyamanan dalem sel, tenang aja, bisa diatur. Dari AC, tukang urut ampe ke artis nemenin tidur bisa diatur.
Makanya hidup di Konoha jangan nanggung..Kalau mau jadi maling, trilyunan sekalian, jangan malah maling Ayam apalagi cuma maling jemuran.
Kalau maling uang trilyunan, sel bisa berasa milik sendiri. Dijamin endahh pokoknya dunia