“Sumber penyakit itu salah satunya dari mulut, kalau gak salah makan, ya salah ngucap.”
Unknown
Hanya sedikit orang yang dilahirkan memiliki sifat berani. Napoleon contohnya, ia terpaksa membuat dirinya berani di medan perang. Ia tahu bahwa yang dihadapinya adalah persoalan hidup dan mati.
Napoleon itu canggung, di lingkungan sosial ia sebenarnya pemalu, tapi ia menjadi orang yang berhasil menaklukkan sifat itu dan berhasil juga mempraktikkan keberanian di setiap bidang kehidupannya.
Ada juga Ivan the Terrible, anak kecil yang tidak berbahaya, tiba-tiba mengubah dirinya menjadi seorang pemuda berkuasa yang menuntut otoritas hanya dengan menunjukkan jarinya dan melakukan tindakan yang berani.
Mereka berdua akhirnya sadar bahwa secara harfiah, keberanian dapat memperoleh kehebatan seorang pria. Lantas apakah sosok penghina dapat dikatakan berani ataukah gangguan kesehatan mental?
Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NDP) adalah dimana kondisi kesehatan mental mempengaruhi cara memandang diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain, pengidap NDP cenderung memiliki keinginan berlebih untuk membuat orang lain terkesan.
Dalam mitologi Yunani, hidup laki-laki bernama Narcissus yang menolak cinta Echo karena ia terlalu terpesona dengan kecantikannya sendiri. Dikisahkan bahwa Narcissus kerap menghabiskan waktu untuk mengagumi dirinya sendiri melalui pantulan air.
Menurut Wisnu Catur Bayu Pati dalam bukunya Pengantar Psikologi Abnormal: Definisi, Teori dan Intervensi menyebutkan bahwa gangguan kepribadian narsistik adalah pola kebesaran, kebutuhan akan kekaguman, dan kurangnya empati.
Dualisme Profesi
Miftah Maulana Habiburrahman, kerap disapa Gus, merupakan gelar kehormatan di kalangan Nahdiyin, penghormatan ini diberikan kepada orang yang kebetulan dilahirkan dari para ulama yang memiliki karya, atsar atau peninggalan dalam hidupnya.
Namun, panggilan Gus tak terbatas untuk mereka yang secara kebetulan sebagai keturunan kiai, gelar ini bisa juga diberikan untuk seorang mubaligh.
Seperti Hotman Paris contohnya, pria yang memiliki keyakinan dari lahir sebagai Kristen ini diberikan gelar “Gus” oleh K.H. Said Aqil Siroj pada acara Silaturahmi Nasional Bu Nyai Nusantara di Surabaya pada 14 Juli 2019 yang lalu, alasannya Hotman Paris adalah Advokat yang dianggap memiliki keberpihakan pada kebenaran, terutama kepada wanita yang terzalimi.
Gus Miftah mulai menapaki jalan sebagai pendakwah pada usia 21 tahun, dakwah Islam Ia jalani dengan mengadakan kajian agama di Sarkem, sebuah lokalisasi di daerah Yogyakarta. Pekerjaan yang dilakoninya sebagai pendakwah selama kurang lebih 22 tahun itu tetap berlanjut hingga saat ini.
Dua bulan yang lalu, tepatnya 22 Oktober 2024, Gus Miftah resmi dilantik sebagai Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan oleh Prabowo Subianto. Dengan itu, sah sudah Gus Miftah menyandang gelar sebagai Pendakwah sekaligus Pejabat Negara.
