Tapi hal ini tidak berlangsung lama, Jenderal perang Prancis Joseph Joffre memberikan komando untuk melakukan serangan balik dan berhasil, hal ini membuat Jerman memiliki strategi baru kala itu yaitu menggunakan Parit sebagai garis pertahanan.
Hal yang sama kemudian juga dilakukan sama Prancis peristiwa ini dikenal sebagai perang Parit, strategi perang Parit merupakan salah satu strategi perang yang sangat brutal karena konsepnya.
jadi dalam perang parit ini kedua belah pihak akan menempatkan diri di Parit yang mereka kuasai dan di antaranya ada sebuah zona yang disebut No Man’s Land.
Kedua belah pihak akan terus saling menembak yang bisa sampai berhari-hari lamanya, tiap kali tembakan ini berhenti akan ada pasukan serbu yang maju ke depan, orang-orang ini memiliki status berani mati karena bakal ditembaki oleh pihak yang bertahan.
Hal ini akan terus berlangsung hingga salah satu pihak kehabisan senjata dan Parit yang mereka kuasai diambil alih, strategi perang ini bukan cuman soal tembakan tapi juga daya tahan untuk hidup di dalam parit yang kotor, bau, penuh dengan penyakit, dan terkadang tanpa tim medis.
Strategi ini sangat ikonik pada perang dunia pertama, seperti yang tergambar dalam scene film All Quiet On The Western Front.
Saat perang terus terjadi di Eropa, kerugian yang dialami oleh Jerman, Austria-Hungaria, Prancis, dan juga Rusia membuat gejolak di belahan dunia lain, hal ini membuat skala perang yang tadinya hanya akan melibatkan Austria-Hungaria dan Serbia meluas ke seluruh dunia.
Mulai dari Australia yang merebut Nugini dari Jerman, Jepang yang merebut kepulauan Asia Timur dari Jerman, Italia yang ikut menyerang Austria-Hungaria, sampai kekalahan besar dari Jerman di Afrika yang mengharuskan Jerman menyerahkan koloni mereka.
