Dirinya juga mengapresiasi Kota Metro yang dapat me recycle sampah dengan pengelolaan yang baik ia berharap konsep ini dapat di adopsi Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Lampung sehingga permasalahan sampah yang ada bisa diminimalisir dan di pemberdayakan dengan baik.
“Di kota Metro ini daur ulang sampahnya di kelola sangat baik di mana sampah yang biasanya hanya dibuang begitu saja sama masyarakat Metro di manfaatkan menjadi margot ada kompos dan juga pakan ternak yang dapat menghasilkan rupiah, nah kalau bisa Kabupaten/Kota bisa meniru nih Kota Metro,” tambahnya
Di kesempatan yang sama Walikota Metro Wahdi menyampaikan, bersama media Group seminar ini merupakan wujud nyata dari kepedulian Pemerintah terhadap lingkungan, khususnya dalam mengatasi permasalahan sampah yang terjadi saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi kepada Lampung post dan Media Group yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, ini merupakan wujud nyata bahwa penanganan sampah ini tidak bisa di selesaikan oleh Pemerintah saja peran media,organisasi dan seluruh elemen Stake Holder sama sama bergotong royong untuk menanganinya demi kelanjutan hidup manusia mendatang,” Katanya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan Pemerintah Kota Metro telah menggerakkan bank sampah di setiap kelurahan sebagai upaya menjadikan kota bersih berkelanjutan. Menurutnya, dalam pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan akan selalu berkaitan dengan sampah. Karena itu, Pemkot Metro menggandeng seluruh elemen baik media, perusahaan swasta, organisasi serta masyarakat, untuk bersama sama menanggulangi permasalahan sampah agar mampu terciptanya kota berkelanjutan.
“Sinergi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mencapai tujuan pengurangan sampah. Dengan adanya seminar pemahaman bank sampah ini, saya berharap masyarakat lebih paham dan proaktif dalam memilah dan mengelola sampah mereka,” ucapnya
Ia menambahkan, sarana dan prasarana pengangkut sampah di Kota Metro memang masih kurang. Karena itu ia berharap dengan mengelola sampah mulai dari rumah tangga akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS.
“Kita juga mempunyai kelompok vermikompos ya, kelompok vermikompos ini yang memanfaatkan limbah rumah tangga organik seperti sayuran dan buah-buahan akan dikelola oleh cacing yang nantinya menjadi pupuk, Jadi kelompok ini dapat mengelola sampah mulai dari rumah tangga. Sehingga, sampah yang masuk ke TPAS tidak banyak,” pungkasnya. (ADV)