Rahmat Mirzani Djausal
Jihan Nurlela Chalim
Example 728x250
Kata Mereka

Sekolah Rakyat

1
×

Sekolah Rakyat

Sebarkan artikel ini
exspaper.com

Nyinyirnya lawan politik selama pilpres ini, dijawab tuntas dengan Prabowo dengan membangun Sekolah Rakyat gratis untuk rakyat miskin dengan anggaran 200 M persekolah, lengkap dengan asrama, meubelair dan peralatan lainnya

Prifko Yuhady – Sekjen BRIM-08

Tahun 1999 Gus Dur membubarkan Kementrian Sosial. Saat dikritik kalau membunuh tikus tidak perlu membakar lumbungnya, Gus Dur menyampaikan masalahnya lumbungnya sudah dikuasai tikus, gak ada pilihan selain membakarnya.

Faktanya kemudian, apa yang disampaikan Gus Dur benar terjadi. 2010 Mensos Bachtiar Hamsyah ditetapkan tersangka oleh KPK atas kasus korupsi pengadaan mesin jahit dan impor sapi. 2020 Mensos Juliari Batubara terjerat kasus bansos Covid -19. 2018 Mensos Idrus Marham juga ditangkap atas kasus korupsi.

Gus Dur kalau meramal nasib orang memang selalu akurat, cuma Ahok aja yang diramal Gus Dur bisa jadi presiden malah masuk penjara. Ahok emang sial.

Korupsi di kementrian sosial kalau dilihat dari sejarahnya, memang selama ini bisa dicegah dengan 2 hal saja, pertama Mentrinya memang orang baik seperti Ibu Risma atau hal kedua, system yang dibentuk untuk mengelola kementrian sosial dibuat dan dipaksa untuk baik.

Masa pemerintahan Prabowo, Kementrian Sosial dipaksa untuk berbuat baik, mereka diminta membiayai 100 sekolah rakyat dengan anggaran Rp.2,3 T per Tahun.

Para siswa mengikuti pendidikan berbasis asrama penuh, ditanggung kehidupannya sehari-hari, sarana prasarana belajar yang lengkap dari laptop sampai lab bahasa, komputer, dan sarana lainnya.

Ini program brilyan dari Prabowo dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan. Program ini juga sekaligus menjungkirbalikkan pemikiran lawan politiknya bahwa Prabowo hanya mementingkan isi perut siswa dalam dunia pendidikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) tapi tidak memikirkan pendidikan secara komprehensif.

Nyinyirnya lawan politik selama pilpres ini, dijawab tuntas dengan Prabowo dengan membangun Sekolah Rakyat gratis untuk rakyat miskin dengan anggaran 200 M persekolah, lengkap dengan asrama, meubelair dan peralatan lainnya.

Paling tidak saat ini, disaat Anies sibuk buat jembatan dan ngobrol sana sini dari seminar ke seminar, Prabowo dalam setiap tahunnya dengan program sekolah rakyat, telah membiayai 8850 siswa dari keluarga dengan kategori miskin dan miskin ekstrim yang dipilih secara selektif dan transparan.

Kasihan Anies, orang sehebat beliau, karena bisikan janji ilusi kemenangan segelintir orang, saat ini hanya sibuk membuat jembatan dengan biaya patungan. Harusnya jika dia mau bersabar, 5 tahun ini Jakarta masih bisa dijadikannya panggung untuk menebar kebaikan.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, pilihannya memang tinggal buburnya diaduk atau gak diaduk.

Walaupun pembisik Anies saat ini masih saja sibuk dengan retorika, Anies HARUSNYA menang, KALAU pilpres jujur, faktanya saat ini Anies kalah, dan 5 tahun kedepan kondisinya akan semakin berat untuk Anies berkompetisi karena gambaran partai yang mau mendukungnya tidak nampak bayang-bayangnya dan saat ini selain Prabowo ada Dedy Mulyadi yang punya panggung yang lebih luas untuk tampil jika dibandingkan sekedar buat jembatan, punya dana yang lebih besar dan yang pasti partai pendukungnya tidak hanya bayang-bayang.

Ane gak berusaha nyinyir, tapi hanya menyesalkan saja, Jakarta kehilangan sosok baik hanya karena kita lupa berstrategi dan sibuk dengan teori “KALAU”.

Karena dalam politik, teori “KALAU” ini akan sangat menyesatkan pikiran. Seperti dalam kalimat, masalah ijazah jokowi harusnya bisa diungkap “KALAU” polisi transparan dan tidak berpihak.

Kalimat KALAU ini sepertinya masih jauh akan terwujud, sama seperti kalimat dalam pemikiran ane, Luna Maya akan jatuh cinta KALAU ane setampan dan sekaya Maxim Bouttier. Mana mungkin. Mimpi kali.

Kata “Kalau” itu memang menyesatkan analisa. Teori Ceteris Paribus bahwa semua faktor tidak mempengaruhi, hanya wujud dan ada di teori ekonomi dan tidak ada dalam teori politik dan percintaan.