PemerintahanPolitik

Teks Pidato Perdana Prabowo Subianto Sebagai Presiden

177
Pidato Perdana Presiden Prabowo Subianto

Jangan mau kekayaan kita diambil murah oleh pihak-pihak lain. Semua kekayaan kita harus sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat kita.

Dalam sejarah politik hal ini mudah untuk kita ucapkan, tidak mudah untuk kita capai, tapi kita bisa capai kalau kita bersatu dan bekerja sama. Marilah kita bangun masa depan bersama.

Marilah menganggap rekan-rekan kita walaupun berbeda suku partai agama golongan kita adalah sama-sama anak Indonesia.

Bertanding semangat, sesudah bertanding mari kita berhimpun kembali. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalahkan saya. Berapa kali ya? Saya lupa. Tapi begitu beliau menang, beliau mengajak saya bersatu, dan saya menerima ajakan itu.

Sekarang saya yang menang. Dan saya mengajak semua pihak ayo bersatu. Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok. Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer mana pun.

Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik. We want to be a good neighboor.

Kita ingin menganut filosofi kuno, ‘seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak.’ Dengan demikian kita ingin menjadi sahabat semua negara tapi kita punya prinsip, yakni anti penjajahan karena kita pernah mengalami penjajahan.

Kita anti penindasan karena kita pernah ditindas, kita anti rasialisme, anti apartheid, karena kita pernah mengalami waktu kita dijajah kita bahkan digolongkan lebih rendah dari anjing.

Banyak prasasti dan marmer, papan-papan di mana disebut ‘honden in inlanden verboden.’ Saya masih lihat prasasti di kolam renang Manggarai tahun 1978. Karena itu kita punya prinsip kita harus solider membela rakyat yang tertindas di dunia ini.

Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Pemerintah Presiden Joko Widodo sudah mengirimkan banyak bantuan hari ini. Kita punya tim medis yang bekerja di Gaza, Rafah, dengan risiko sangat tinggi.

Dokter-dokter kita perawat-perawat kita sudah bekerjasama bersama saudara dari Uni Emirat Arab. Dan kita pun siap untuk mengirim bantuan yang lebih banyak dan siap evakuasi mereka yang luka, dan anak-anak yang trauma. Dan korban kita siapkan semua rumah sakit dan tentara, dan nanti rumah sakit-rumah sakit lain untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil.

Kita menjadi bangsa yang harus berterima kasih kepada generasi pembebas, bung Karno bung Hatta, pahlawan-pahlawan lain. I Gusti Ngurah Rai, Kapitan Pattimura, Sultan Hasanuddin, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan lain-lain. Mereka membayar saham kemerdekaan dengan darah dan air mata mereka.

Kita bersyukur pada presiden pertama, bung Karno, telah memberi kita ideologi negara, Pancasila. Yang keluar masuk penjara dibuang di mana-mana dari sejak muda karena memperjuangkan Indonesia merdeka. Indonesia tidak mau menjadi darah bagi bangsa-bangsa lain.

Soekarno, Hatta, Sjahrir, semua pendiri bangsa berkorban dan memimpin dengan baik.

Kita juga bersyukur kepada Presiden Soeharto yang banyak jasanya dalam menyelamatkan dan mengamankan ideologi Pancasila itu sendiri. Yang telah meletakkan dasar bagi Indonesia yang modern.

Kita berterima kasih kepada Presiden Habibie yang telah membuat dasar untuk kita meraih dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kita berterima kasih kepada Presiden Abdurrahman Wahid yang telah memberi contoh toleransi antar-agama, antarsuku, yang menjunjung tinggi Indonesia yang inklusif dan toleran.

Kita berterima kasih kepada Presiden Megawati yang menyelesaikan masalah-masalah ekonomi akibat crush tahun 1998. Harus diakui di bawah pemerintah Megawati, masalah perusahaan-perusahaan yang banyak hancur dapat diperbaiki dan diselamatkan.

Kita harus berterimakasih kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang memimpin Indonesia di saat krisis yang sangat berat, menghadapi tsunami, menyelesaikan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menyelesaikan pertikaian di Aceh yang sudah berjalan begitu lama. Ini prestasi yang harus diakui.

Mereka semua dengan cara masing-masing memiliki sumbangsih terhadap apa yang sekarang kita nikmati. Negara kesatuan yang utuh berdaulat, merdeka, dan menjaga dan berjuang demi keadilan.

Exit mobile version